BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rangka adalah jaringan antar tulang yang termineralisasi yang dihubungkan oleh ikatan sendi, urat daging. Jaringan yang termineralisasi sebagian besar adalah tulang, tetapi ada juga dentin, tulang rawan dan email atau unsur enameloid. Osteoblast menghasilkan tulang, odontoblasts menghasilkan dentin, chondroblasts menghasilkan tulang rawan, dan ameloblasts menghasilkan kebanyakan email. Sel- sel khusus ini berasal dari scleroblast yang terdiferensiasi yang berasal dari mesenchyme Rangka tubuh merupakan rangkaian tulang yang memberi ketegapan dan rupa susuk badan.
Sedangkan sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Semua hewan memiliki kerangka untuk memungkinkan mereka untuk berdiri dan melindungi organ internal mereka dan jaringan.
Makalah sistem saraf hewan vertebrata - berikut ini adalah makalah sistem saraf hewan vertebrata yang bisa anda download secara gratis di website kami.
Pada vertebrata kerangka dewasa biasanya terbentuk dari zat tulang atau tulang rawan-hidup yang tumbuh dengan binatang, berbeda dengan berbagai jenis kerangka invertebrata yang tidak tumbuh atau sekresi mati, deposito, atau kristal. Posisi internal tulang dan posisi utama dalam tungkai memberikan dukungan yang kuat bagi hewan kecil dan besar. Bagian komponen dari kerangka vertebrata, meskipun sangat seragam dalam rencana dasar, tunduk pada perbedaan dangkal yang luas, yang berhubungan dengan kelas masing-masing dan dengan adaptasi untuk kebiasaan tertentu atau lingkungan. Kerangka aksial terdiri dari tengkorak dan tulang punggung.
Kerangka apendikular mendukung sirip ikan dan kaki di tetrapoda (hewan berkaki empat) dan berhubungan dengan girdle tungkai, yang menjadi semakin lebih erat terkait dengan tulang punggung dalam vertebrata yang lebih tinggi. Dangkal mungkin ada exoskeleton sisik, beberapa sisik di kepala dapat dimasukkan ke dalam tengkorak. 1 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur dan fungsi umum sistem rangka pada vertebrata? Bagaimana komparatif Columna vertebralis pada hewan vertebrata?
![Anatomi sistem saraf Anatomi sistem saraf](/uploads/1/2/5/3/125365280/212275430.jpg)
Bagaimana komparatif Costae pada hewan vertebrata? Bagaimana komparatif sternum pada hewan vertebrata? Bagaimana komparatif cranium pada hewan vertebrata? Bagaimana komparatif skeleton Appendiculare pada hewan vertebrata? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1.
Untuk mengetahui dan memahami struktur dan fungsi umum sistem 2. Rangka pada vertebrata.
Untuk mengetahui dan memahami komparatif Columna vertebralis pada 3. Hewan vertebrata Untuk mengetahui dan memahami komparatif Costae pada hewan 4. Vertebrata Untuk mengetahui dan memahami komparatif sternum pada hewan 5. Vertebrata Untuk mengetahui dan memahami komparatif cranium pada hewan 6.
Vertebrata Untuk mengetahui dan memahami komparatif skeleton Appendiculare pada hewan vertebrata BAB II PEMBAHASAN 2.1 Struktur dan Fungsi Umum Sistem Rangka pada Hewan Vertebrata Rangka adalah dihubungkan oleh jaringan antar tulang yang termineralisasi yang ikatan sendi, urat daging dan bursae. Jaringan yang termineralisasi sebagian besar adalah tulang, tetapi ada juga dentin, tulang rawan 2 dan email atau unsur enameloid.
Osteoblast menghasilkan tulang, odontoblasts menghasilkan dentin, chondroblasts menghasilkan tulang rawan, dan ameloblasts menghasilkan kebanyakan email. Sel- sel khusus ini berasal dari scleroblast yang terdiferensiasi yang berasal dari mesenchyme Suatu langkah persiapan dalam pembentukan jaringan menjadi sintesis collagen oleh fibroblasts. Collagen merupakan fibril proteinaceous yang dapat dibuktikan oleh mikroskop elektron berkekuatan tinggi. Fibril agregate yang membentuk serabut collagen akan nampak dengan cahaya mikroskop. Serabut membentuk collagen tebal atau padat yang dijadikan suatu jaringan yang ringkas, jaringan yang tebal atau padat seperti itu ditemukan di dalam dermis, urat daging dan ligament. Jaringan seperti itu menyimpan mineral untuk membentuk tulang rawan dan tulang.
Diferensiasi jaringan mesenkim Pada hewan-hewan invertebrate, rangka penguat tubuh berupa rangka luar (exoskeleton), sedangkan hewan-hewan vertebrata memiliki rangka berupa rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri dari tulang rawan, tulang, atau kombinasi dari keduanya. Fungsi rangka pada vertebrata terutama adalah: 1. Sebagai penyokong tubuh 2.
Sebagai tempat melekat bagi otot 3. Pelindung bagian-bagian tubuh yang lunak 3 4. Memberi bentuk pada tubuh dan sebagai alat gerak pasif 2.1.1Klasifikasi tulang 1. Berdasarkan atas letak (tofograpi) nya di dalam tubuh, rangka vertebrata dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu: a. Rangka sumbu (skeleton axiale), meliputi: chorda dorsalis dan columna vertebralis tulang rusuk/iga (costa) tulang dada (sternum) yang hanya ada pada tetrapoda tengkorak (cranium) termasuk lengkung pharyng (kerangka visceral), misalnya: tulang rahang, arcus hyoideus, dan arcus branchialis b. Rangka anggota gerak (skeleton appendicular) yang meliputi: Gelang bahu (cingulum pectoral/pectoral gridle) dan gelang panggul (cingulum pelvical/pelvic gridle) Tulang-tulang anggota gerak bebas (ekstremitas liberae) yang berpasangan, misalnya: sirip pada ikan dan tungkai ada tetrapoda. Tulang-tulang sirip median pada ikan c.
Tulang-tulang heterotopik, yaitu tulang-tulang yang tempatnya menyimpang dari tempat tulang-tulang yang lain. Berdasarkan atas jenis dan asal-usulnya tulang dibedakan menjadi: a. Tulang (Osseum) Di dalam tubuh embrio vertebrata, mula-mula terbentuk blastema bakal rangka (preskeletal blastema), berupa sel-sel mesenkim yang belum mengalami diferensiasi. Umumnya rangka pada hewan dewasa terbentuk dari blastema yang berasal dari mesoderm, akan tetapi tulang-tulang tengkorak dan lengkung pharynx sebagian terbentuk dari mesenkim yang berasal dari ectoderm. Tulang-tulang yang langsung terbentuk dari blastema mesenkim disebut tulang membrane dan proses penulangannya disebut penulangan intramembran (intramembranous ossification). Proses penulangan seperti ini menghasilkan tulang-tulang tengkorak,gelang bahu, tulang dermal,vertebrae pada ikan dan urodela dan beberapa tulang heterotopik.
Tulang yang terbentuk dari tulang rawan, disebut tulang pengganti (replacement bone) karena tulang itu bersifat mengganti tulang rawan yang 4 sebelumnya ada pada tempat tulang itu berada. Proses penulangan seperti ini disebut penulangan endokondral (endochondral ossification) b. Tulang dermal Tulang dermal merupakan tulang yang terbentuk pada kulit. Tulang seperti ini banyak dijumpai pada beberapa jenis vertebrata purba yang telah punah berupa perisai pelindung (armor) misalnya pada Ostracodermi dan Placodermi, sedangkan pada vertebrata modern yang masih hidup tulang dermal dapat dijumpai berupa cangkang tulang pada penyu, lempeng tulang pada buaya, dan sabuk tulang pada armadillo (Dasypus sp) Gambar 2.2. Tulang dermal pada Ostracodermi c. Tulang rawan (Cartilago) Tulang rawan terbentuk di dalam blastema mesenkim bakal tulang rawan (precondral blastema).
Adakalanya tulang rawan yang telah terbentuk tetap selamanya sebagai tulang rawan, tapi ada juga yang diganti oleh tulang (osseum). Berdasarkan atas strukturnya, tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Tulang rawan hyaline, yang banyak ditemukan pada embrio vertebrata Tulang rawan elastic, ditemukan pada daun telinga, dinding telingan 3. Luar dan epiglottis. Tulang rawan fibrosa, ditemukan pada cakram antar ruas tulang d. Belakang Tulang Heterotopik Di samping tulang dan tulang rawan sebagai penyusun rangka secara umum, terdapat pula tulang-tulang yang terbentuk pada tempattempat tertentu di dalam tubuh vertebrata.
Tulang-tulang itu disebut tulang 5 heterotopik. Proses pembentukannya kemungkinan melalui penulangan intramembran atau mungkin juga melalui penulangan endokondral.
Yang jelas secara filogenetik, tulang-tulang heteropik tidak diketahui asal- usulnya.